Keluaga Kecilku
Nama lengkap saya Ade Cut Basri. Lahir di
Tangerang 26 April 1986, saya seorang muslim alhamdullillah saya memiliki gelar
sarjana komputer lulusan 1998 salah satu perguruan tinggi di Tangerang. Agustus
1998 saya menikah Juni 1999 saya di karuniai anak laki-laki saya beri nama Rafi
Arrasyid. Agustus 2012 saya mendapatkan karunia lagi yaitu anak laki-laki dan
saya beri nama Asraf Alfaris.
Di blog ini saya
akan berusaha berbagi pengalaman dalam kehidupan yang saya alami sampai saat
ini, dengan tujuan dapat membantu siapapun yang saat ini sedang mengalami hal
yang pernah saya alami dan saya mendapatkan jalan keluar yang terbaik.
Sekilas Tentang Penyakit Fistula Ani
Sebagian orang mungkin tidak mengenal penyakit ini. Fistula adalah hubungan abnormal antara 2 tempat yang berepitel. Fistula ani adalah fistula yang menghubungkan antara kanalis anal ke kulit di sekitar anus (ataupun ke organ lain seperti ke vagina).Pada permukaan kulit akan kelihatan satu atau lebih lubang fistula, dan dari lubang fistula tersebut dapat keluar nanah ataupun kotoran saat buang air besar.
Gejala Umum Penyakit Fistula Ani
Waspadai gejala penyakit fistula ani, sesungguhnya mencegah lebih
baik dari pada mengobati. Gejala-gejala umum penyakit fistula ani akan
menyerang biasanya adalah sebagai berikut :
- Benjolan (Massa fluktuan) bila masih berbentuk abses.
- Demam, dan tanda tanda umum infeksi.
- Gatal sekitar anus dan lubang fistula.
- Iritasi atau ulkus di kulit di sekitar lubang fistula.
- Keluar darah atau nanah dari lubang fistula.
- Nyeri, yang bertambah pada saat bergerak, defekasi, dan batuk.
Apabila anda mengalami gejala-gejala di atas, kemungkinan besar
penyakit fistula ani akan menyerang.
FISTULA ANUS+FISSURA ANI+ABSES/BOROK ANUS - ANAL
FISTULA ANI adalah Luka bernanah / borok yang sulit sembuh
disamping anus.Fistula ani atau Fistel paraanal adalah saluran yang menyerupai
pipa (fistula, latin = pipa). Sering teraba menyerupai pipa/saluran yang
mengeras. Saluran ini terbentuk mulai dari dalam anus (anorektal) menembus
keluar bokong (perineum). Pada fistula ani selalu ditemukan 2 buah muara
keluar, sering disebut dengan istilah external opening (daerah perineum) dan
internal opening (anorektal). Lebih mudah untuk menemukan external opening
dibandingkan internal opening apalagi kalau internal opening nya lebih dari
satu (multipel)
Karakteristik dibandingkan penyakit / gangguan lain yang
berada disekitar anus (hemoroid/wasir, abses anal, fissure ani dll) adalah pada
fistula ani sering terjadi kekambuhan dan infeksi ulang jika tidak mendapat
penanganan yang baik. Sering dianggap tidak berbahaya. Tidak jarang banyak yang
’menyimpan’ fistula ani sampai bertahun-tahun. Gejala yang tampak ringan
seperti bisul atau luka lecet di bokong membuat fistula ani sering mendapat
penanganan yang keliru dan menyebabkan keterlambatan pasien untuk datang
konsultasi ke dokter.
Awal keluhan biasanya berupa keluarnya cairan yang tidak
biasa dari anus (diluar waktu BAB / buang air besar) cairan bisa berupa nanah
atau cairan serupa darah, nyeri pada anus, bengkak pada tepi anus yang
berulang, gatal pada anus. Kadang-kadang di dahului dengan keluhan hemoroid
/wasir. Sering mengalami abses anal (nanah pada anus) sebelumnya. External
opening pada bokong akan terlihat spt bintik atau bulatan yang memerah, sering
disertai rembesan nanah atau darah disekitarnya. Pasien sering mengira bintik
atau bulatan tersebut, bisul atau luka lecet biasa.
Biasanya disebut fistel adalah terowongan yang menyambung 2
bagian tubuh yang tidak lazim. Biasanya adalah sejenis bisul dibagian anus yang
tidak bisa sembuh-sembuh. Didalam bisul tersebut adalah terowongan/canal yang
menembus ke saluran pembuangan/ rectum. Bisa ada satu, dua atau lebih lobang
fistula. Ada 3 macam fistula: Simple fistula, Complete fistula, dan Horseshoe
fistula.
- Simple fistula adalah fistula yang ada hanya ada satu lobang apakah itu dikulit sekitar anus atau disekitar rectum.
- Complete fistula adalah fistula yang mempunyai 2 lobang, yaitu entrance dan exit. Artinya entrance dari saluran pembuangan lobang pertama dan tentunya keluar melalui exit lobang ke dua.
- Horseshoe fistula adalah 2 lobang fistula yang ketemu satu dengan yang lainnya dalam bentuk huruf U (Horseshoe fistula).
Fistula merupakan penyakit yang erat hubungannya dengan
immune system / daya tahan tubuh setiap individual. Jika seorang penderita
merasakan kelelahan seperti: Bepergian jauh, begadang, dan terlalu kelelahan
serta telat makan maka berdampak pada memperburuknya penyakit tersebut.
Fistula juga sangat erat kaitannya dengan pola makan
Penyebabnya adalah peradangan di dalam dubur tepatnya dari kelenjar
anal (krypto-glandular) didaerah linea dentata.Jika peradangan
sampai kebawah kulit disekitar dubur , kulit menjadi merah , sakit dan ada
benjolan ; penderita biasanya merasa meriang. nalfistula lebih banyak
diderita pria daripada wanita
INDIKASI
- Pengularkan nanah dan darah dari lobang sekitar anus
- Rasa sakit dan bengkak (abses )
- Rasa gatel
- Tidak nyaman jika duduk
PENYEBAB
- Susah BAB/Konstipasi (susah BAB/tidak Teratur)
- Ngedan ( ngejan) Pada saat BAB
- Pernah ada riwayat t.b.(tuberculosis)
PANTANGAN
- Susu dan produk dari susu seperti : es krim, cake, yoghurt, keju, coklat, dan lain – lain.
- Makanan yang mengandung MSG ( Penyedap Rasa ), makanan dan minuman kaleng yang diawetkan seperti : sarden, coca cola, dan lain – lain.
- Minuman beralkohol, anggur dan soda.
- Rokok, Narkoba, Psikotropika
- Berhubungan suami istri dikurangi
- Daging kambing dan jeroan
- Durian, Nanas, Tomat
- Telor, daging bebek, seafood, makanan pedas, cuka, makanan yang asam – asam , kacang – kacangan dan makanan yang terlalu manis
- Olah raga seperti : Futsal, Badminton, Tenis, Berenang, Golf, dan lain – lain
- Tidak boleh memencet abses/ bisulnya untuk mengeluarkan nanah, biarkan nanahnya keluar sendiri.
ANJURAN
- Minum air sebanyak mungkin lebih dari 8 gelas/ hari
- Makan buah – buahan/ sayuran yang berserat tinggi seperti : papaya, pear, melon, wortel, lobak, apel yang manis
- BAB harus lancar dan kotoran ( feces ) harus lunak
- Merendam dengan PK pagi dan malam
Fistula anus memang penyakit yang sulit untuk disembuhkan ,
mereka yang berobat seringkali banyak yang sudah menjalani pengobatan medis
baik obat obatan medis maupun tindakan operasi, termasuk pengobatan herbal
lainnya. Memang sampai saat ini belum ditemukan obat yang tepat dan cocok untuk
penyembuhan fistula. Mereka yang yang menderita fistula anus bisa saja sembuh
dengan tindakan operasi,
Berdasarkan Pengalaman Pribadi saya :
Fistula ani ini memang sulit sekali sembuh saya menderita
penyakit ini mulai dari tahun 2004 berawal dari susahnya buang air besar yang
saya paksakan lalu terjadi luka pada daerah tempat di mana pembungan kotoran
keluar di tandai dengan keluarnya bercak darah di ikuti dengan rasa nyeri mulai
dari situ terjadi pembengkakan/bisul yang saya anggap ini biasa saja, saya
sudah berusaha berobat kemana saja dari mulai obat kimia dan herbal.
Keterangan
gambar
Insert : Granuloma pusar. A.Pusar dihubungkan dengan sinus (kantong) dan jaringan ikat sisa yang masih berhubungan dengan usus.B.Pusar dihubungkan dengan usus melalui jaringan ikat.C.Pusat dihubungkan dengan usus dan terdapat kista ditengahnya.D.Adanya hubungan terbuka (fistel) antara usus dengan pusar.E.Pusar dihubungkan dengan usus yang menonjol (divertikel). |
ditulis oleh : dr. Hemanto SpB, SpBA
Sering pada praktek sehari hari, seorang ibu membawa
anaknya ke dokter dengan keluhan adanya semacam "daging" pada
pusarnya setelah tali pusat terlepas. Pada Room For Children
juga beberapa ibu menanyakan masalah ini. Berikut ini saya akan
memberikan gambaran mengenai penyakit Granuloma umbilikalis baik yang didapat (
granuloma biasa, omphalitis/infeksi) dan yang bawaan ( sisa saluran
omphalomesenteric/ saluran antara usus janin ke tali pusat, serta sisa
saluran Urachus yang tidak menutup/ saluran antara pusar dan kandung kemih)
Apakah yang dimaksud “daging” tumbuh pada pusar ?
“Daging” tumbuh pada pusar, sebenarnya bukan daging semacam
otot di badan kita, tapi merupakan jaringan dibawah kulit yang tidak tertutup
lapisan epitel (kulit ari), setelah lepasnya tali pusat. Istilah medisnya
dinamakan Granuloma umbilikalis.
Bagaimana terjadinya Granuloma umblikalis ?
Setelah lepasnya tali pusat, akan terdapat sedikit daerah di
pusar yang terbuka dan belum tertutup kulit. Kadang kadang akan tumbuh
jaringan granuloma yang mengandung jaringan ikat fibroblas dan pembuluh
darah kapiler. Ukuran granuloma mulai 1 milimeter sampai dengan sekitar 10
miliimeter, seperti bertangkai (gambar*)
Bagaimana mengobati granuloma ?
Granuloma umbilikalis diobati dengan cara kauterisasi yaitu
mengoleskan cairan yang mengandung “silver nitrat” yang mempunyai efek
“membakar”. Bisa juga dengan obat luar lainnya yang berfungsi menciutkan
granuloma. Bila granulomanya panjang bisa dilakukan
pemotongan dan diikat dengan benang yang diserap tubuh.
Mengapa granuloma “bandel” sering kambuh lagi ?
Apabila diobati dengan cairan yang mengandung silver nitrat,
dan sudah dipotong tumbuh lagi atau tidak ada respon sama sekali, dipikirkan
adanya hubungan dengan usus dibawahnya.
Apa yang disebut Omphalitis ?
Omphalitis adalah infeksi didaerah pusat, akibat adanya
bakteri Staphylococcus aureus , Streptococcus atau Clostridium
tetani pyogenes, dan juga bakteri gram negatif. Manifestasi omphalitis
adalah adanya nanah di pusar dan sekitarnya ditandai kulit sekitarnya kemerahan.
Bagaimana cara mengobati omphalitis ?
Selain bayi harus dirawat, diberikan obat antibotik, bila
terjadi kantung nanah harus dikeluarkan (drainase).
Apa penyebab gruloma yang tidak bisa hilang, setelah diobati
?
Apabila granoloma bandel tidak bisa hilang, granuloma
disebabkan kelainan bawaan lahir akibat adanya sisa saluran omphalomesenteric
(saluran yang menghubungkan usus janin ke talipusat ). Lihat gambar*
Bagaimana cara mengobati granuloma akibat sisa saluran
omphalomesnteric ?
Harus diputus “akarnya” dengan operasi.
Apa artnya granuloma berbau feses ?
Granuloma yang keluar cairan bebau feses, artinya ada
hubungan antara usus dan pusat.
Apa artinya grnuloma berbau pesing ?
Artinya ada hubungan antara kandung kemih ke pusar, terdapat
sisa saluran Urachus yang tidak menutup.
Sumber : Room For Childrean
note :
Perawatan untuk tali pusat sampai dengan puput, adalah
dengan membersihkannya dengan baik dan kering.
di cuci dengan sabun ketika mandi kemudian di lap dengan
handuk lembut dan diangin-anginkan dsebentar
tanpa harus di tutup dengan kain kasa atau pemberian
alkohol, minyak atau ramuan lainnya.
jika terkena pup atau pipis perlakukan hal yg sama dalam
pembersihan.
tali pusat yang belum waktunya lepas (masih basah) tapi
dipaksa lepas sering jd granuloma. Jika memang sudah kering dan copot sendiri
yang berarti bukan dipaksa tidak akan menyebabkan granuloma. Tali pusat yg
kecil biasanya cepat puput, bisa 3 hari sudah puput.
biasanya 3-4 minggu paling lama granuloma akan hilang bila
diberikan obat luar atau hanya dibersihkan saja. tapi kalo lebih sebulan bahkan
sampai besar masih ada ..baru curiga ada akarnya. bila berbau feses.ada fistel,
satu lagi bila bau pesing.mungkin berhubungan dgn sisa saluran ke kandung
kemih.
untuk kasus fistel & omphalomesnteric, dilakukan
tindakan operatif pada saat kondisi optimal (paling baik), tidak sakit, battuk,
demam dll. Pokoknya sehat. boleh setelah 10 minggu, Hb >10, lekosit <10
ribu, berat badan > 10 pon (5 kg).
"KACANG HIJAU" DI PUSAR
Dokter Waldi Yth,
Saya mempunyai seorang anak lelaki berumur 7 bulan. Ia lahir normal dengan berat 3 kg dan panjang 46 cm. Sampai saat ini dia sehat-sehat saja tetapi pada pusarnya ada seperti daging tumbuh berwarna merah, besarnya seperti kacang hijau. Benjolan itu ada sejak pusarnya puput usia 1 minggu sampai sekarang dan tidak bertambah besar.
Saya pernah membawa ke dokter anak dan katanya itu akibat pemotongan tali pusat yang tidak tuntas. Anak saya diberi salep yang setiap hari saya oleskan, tapi lama-kelamaan pinggir pusarnya jadi merah-merah seperti iritasi. Pengobatan saya hentikan. Saya konsultasikan ke dokter anak yang sama dan akhirnya sampai saat ini hanya diberikan Betadin saja.
Pada pusarnya itu kadang-kadang keluar seperti getah. Getah ini selalu saya bersihkan dan kalau anak merayap, getah itu jadi bercampur dengan darah meskipun darahnya keluar tidak banyak (1-2 tetes). Kata dokter tersebut keadaan ini akan menutup dengan sendirinya seiring pertumbuhan anak.
Apakah benar bahwa hal ini sembuh dengan sendirinya? Apakah perlu operasi atau ada obat lain? Apa saya perlu terus membalutnya dengan kain kasa karena anak saya selalu mau merayap ke mana saja?
Ny. Sinta Widayani - Kampung Rawa
Ibu Sinta yang baik,
Saya samar-samar bisa membayangkan bagaimana bentuk daging tumbuh itu, andaikata saja ada fotonya mungkin lebih mudah membayangkannya. Mungkin lain kali bisa dikirimkan via NOVA lewat alamat elektroniknya, ya (nova@gramedia-majalah.com) . Bagi pembaca yang ingin konsultasi ke dokter lewat media, mencantumkan foto tentang masalah yang akan dikemukakan tentu amat membantu, kalau perlu dengan catatan bahwa foto tersebut boleh dimuat di rubrik ini -agar pembaca yang lain lebih maklum. Ya, izin tetap diperlukan karena bukan tak mungkin foto yang dimuat tanpa izin bisa menimbulkan kesulitan hukum bagi media andaikata pengirim memprotesnya.
Membaca cerita Ibu, daging tumbuh itu mungkin granuloma piogenik, yakni sejenis benjolan yang berisi jaringan ikat dan pembuluh darah kapiler yang mengalami peradangan ringan yang ditandai dengan warnanya yang kemerahan dan bergetah, bahkan juga bisa berdarah. Kalau ibu membuka internet coba mampir ke situs www.aocd.org dan melihat beberapa gambar granuloma di situ. Ibu bisa bandingkan bentuknya dengan yang ada pada anak Ibu. Bukan tidak mungkin terjadi reaksi jaringan yang membuatnya makin lama makin membesar. Penyebabnya sampai saat ini tidak diketahui, tetapi bukan lantaran pemotongan tali pusat yang tidak tuntas (sebetulnya saya juga bingung kok ada pemotongan yang tidak tuntas ya?). Faktor trauma konon disebut-sebut sebagai pemicunya.
Pemberian Betadin berulang-ulang untuk mencegah infeksi atau untuk menghilangkan benjolan tidak saya anjurkan, sebab tanpa sengaja tubuh akan menyerap Betadin itu dan membawa efek samping.
Sebagian granuloma bisa sembuh sendiri tetapi sebagian harus dirapikan dengan operasi kecil, yakni dengan memotong granuloma tersebut. Bila ukuran dagingnya kecil (kacang hijau) operasi dapat dilakukan dengan cara sederhana yakni membakarnya atau memotongnya dengan alat khusus (kauterisasi, kuret) yang cukup dilakukan di poliklinik. Tentu saja daerah yang akan dirapikan dimati-rasakan dahulu dengan bius lokal. Beberapa dokter lain lebih suka mengolesinya dengan zat yang membuat keriput granuloma tersebut, misalnya dengan larutan asam triklorasetat, podofili, atau perak nitrat.
Apabila benjolan mengalami peradangan terus-menerus (yang ditandai dengan perdarahan kecil-kecilan) maka tubuh akan terus memproduksi bahan-bahan radang dan mau tak mau ini akan beredar di seluruh tubuh. Konon tubuh yang terus-menerus dialiri oleh zat-zat radang membawa dampak kurang baik bagi kesehatan di kemudian hari, khususnya bagi dinding pembuluh darah.
Karena Ibu tinggal di kota besar, Ibu tentu bisa mampir ke rumah sakit besar yang fasilitasnya banyak sekali. Dokternya juga banyak, kok. Jadi mestinya tak ada masalah untuk menyelesaikan soal "kacang hijau" ini. Mampirlah ke rumah sakit besar yang dekat dengan rumah Ibu dan berkonsultasilah dengan dokter poliklinik Bagian Kulit atau Bagian Bedah. Saya yakin granuloma anak Ibu segera ditangani dengan tuntas di situ.
Dokter Waldi Yth,
Saya mempunyai seorang anak lelaki berumur 7 bulan. Ia lahir normal dengan berat 3 kg dan panjang 46 cm. Sampai saat ini dia sehat-sehat saja tetapi pada pusarnya ada seperti daging tumbuh berwarna merah, besarnya seperti kacang hijau. Benjolan itu ada sejak pusarnya puput usia 1 minggu sampai sekarang dan tidak bertambah besar.
Saya pernah membawa ke dokter anak dan katanya itu akibat pemotongan tali pusat yang tidak tuntas. Anak saya diberi salep yang setiap hari saya oleskan, tapi lama-kelamaan pinggir pusarnya jadi merah-merah seperti iritasi. Pengobatan saya hentikan. Saya konsultasikan ke dokter anak yang sama dan akhirnya sampai saat ini hanya diberikan Betadin saja.
Pada pusarnya itu kadang-kadang keluar seperti getah. Getah ini selalu saya bersihkan dan kalau anak merayap, getah itu jadi bercampur dengan darah meskipun darahnya keluar tidak banyak (1-2 tetes). Kata dokter tersebut keadaan ini akan menutup dengan sendirinya seiring pertumbuhan anak.
Apakah benar bahwa hal ini sembuh dengan sendirinya? Apakah perlu operasi atau ada obat lain? Apa saya perlu terus membalutnya dengan kain kasa karena anak saya selalu mau merayap ke mana saja?
Ny. Sinta Widayani - Kampung Rawa
Ibu Sinta yang baik,
Saya samar-samar bisa membayangkan bagaimana bentuk daging tumbuh itu, andaikata saja ada fotonya mungkin lebih mudah membayangkannya. Mungkin lain kali bisa dikirimkan via NOVA lewat alamat elektroniknya, ya (nova@gramedia-majalah.com) . Bagi pembaca yang ingin konsultasi ke dokter lewat media, mencantumkan foto tentang masalah yang akan dikemukakan tentu amat membantu, kalau perlu dengan catatan bahwa foto tersebut boleh dimuat di rubrik ini -agar pembaca yang lain lebih maklum. Ya, izin tetap diperlukan karena bukan tak mungkin foto yang dimuat tanpa izin bisa menimbulkan kesulitan hukum bagi media andaikata pengirim memprotesnya.
Membaca cerita Ibu, daging tumbuh itu mungkin granuloma piogenik, yakni sejenis benjolan yang berisi jaringan ikat dan pembuluh darah kapiler yang mengalami peradangan ringan yang ditandai dengan warnanya yang kemerahan dan bergetah, bahkan juga bisa berdarah. Kalau ibu membuka internet coba mampir ke situs www.aocd.org dan melihat beberapa gambar granuloma di situ. Ibu bisa bandingkan bentuknya dengan yang ada pada anak Ibu. Bukan tidak mungkin terjadi reaksi jaringan yang membuatnya makin lama makin membesar. Penyebabnya sampai saat ini tidak diketahui, tetapi bukan lantaran pemotongan tali pusat yang tidak tuntas (sebetulnya saya juga bingung kok ada pemotongan yang tidak tuntas ya?). Faktor trauma konon disebut-sebut sebagai pemicunya.
Pemberian Betadin berulang-ulang untuk mencegah infeksi atau untuk menghilangkan benjolan tidak saya anjurkan, sebab tanpa sengaja tubuh akan menyerap Betadin itu dan membawa efek samping.
Sebagian granuloma bisa sembuh sendiri tetapi sebagian harus dirapikan dengan operasi kecil, yakni dengan memotong granuloma tersebut. Bila ukuran dagingnya kecil (kacang hijau) operasi dapat dilakukan dengan cara sederhana yakni membakarnya atau memotongnya dengan alat khusus (kauterisasi, kuret) yang cukup dilakukan di poliklinik. Tentu saja daerah yang akan dirapikan dimati-rasakan dahulu dengan bius lokal. Beberapa dokter lain lebih suka mengolesinya dengan zat yang membuat keriput granuloma tersebut, misalnya dengan larutan asam triklorasetat, podofili, atau perak nitrat.
Apabila benjolan mengalami peradangan terus-menerus (yang ditandai dengan perdarahan kecil-kecilan) maka tubuh akan terus memproduksi bahan-bahan radang dan mau tak mau ini akan beredar di seluruh tubuh. Konon tubuh yang terus-menerus dialiri oleh zat-zat radang membawa dampak kurang baik bagi kesehatan di kemudian hari, khususnya bagi dinding pembuluh darah.
Karena Ibu tinggal di kota besar, Ibu tentu bisa mampir ke rumah sakit besar yang fasilitasnya banyak sekali. Dokternya juga banyak, kok. Jadi mestinya tak ada masalah untuk menyelesaikan soal "kacang hijau" ini. Mampirlah ke rumah sakit besar yang dekat dengan rumah Ibu dan berkonsultasilah dengan dokter poliklinik Bagian Kulit atau Bagian Bedah. Saya yakin granuloma anak Ibu segera ditangani dengan tuntas di situ.
Kejadian ini saya alami 2 tahun lalu. Berawal dari
kecurigaan kenapa pusar Hanna, anak ke-2 saya, tak kunjung kering padahal sudah
puput 1 bulan lamanya. Jadi, di pusar Hanna ada daging kecil yang muncul,
sepertinya tidak ikut puput dan keluar cairan warna kuning, lengket tapi tidak
berbau.
Dokter yang periksa bilang itu open umbilical dan
untuk menghilangkannya lewat operasi. Sempat terbersit, apa tidak ada cara lain
selain operasi, tapi, ya, coba, deh, diperiksa lebih lanjut dulu.
Mulai browsing cari dokter bedah anak. Ketemu satu
nama dokter yang praktik di RS di daerah Cempaka Putih. Lumayanlah tidak
terlalu jauh dari rumah. Dokter dengan pembawaannya yang menunjukkan bahwa dia
dokter senior, melihat pusar Hanna dan surat rujukan sekilas lalu mengatakan
bahwa itu adalah Granuloma Umbilical lalu memvonis harus operasi.
Enteng sekali dia bilang bahwa itu operasi kecil yang bisa saja berubah menjadi
operasi besar bila ternyata saluran yang terbuka adalah saluran yang terhubung
ke saluran tinja. Padahal sudah saya katakan kalau cairan yang keluar tidak
berbau, logikanya kalau cairan berasal dari saluran tinja pasti bau kan, ya?
Langsung si dokter buat surat pengantar untuk Hanna tes darah buat
persiapan operasi.
Terdorong ketakutan karena maraknya malapraktik dan
ketidaktegaan apabila harus melihat Hanna yang baru berumur 1,5 bulan
dioperasi, saya memutuskan untuk mencari pendapat kedua. Coba lempar ke milis
sehat, dapat lagi satu nama dokter bedah anak yang praktik di RS Harapan Kita.
Besoknya tanpa menunggu waktu, saya meluncur ke RS Harapan
Kita dengan menyiapkan hati dan telinga jika ternyata Hanna memang harus
dioperasi. Dokter yang datang, dr. Ariono Arinto, Sp. BA, tak kalah senior
dengan dokter yang pertama. Melihat pusar Hanna dengan seksama, tetap dia
bilang kalau itu Granuloma Umbilical, tapi bedanya dia mau melakukan
perawatan dulu dengan Albothyl selama 2 minggu. Kalau ternyata tidak membawa
pengaruh berarti satu-satunya cara memang harus operasi.
Selama 2 minggu, setiap habis mandi, daging kecil di pusar
Hanna saya oleskan Albothyl. Hari ke-4 mulai keliatan hasilnya. Daging
menghitam dan mengkerut seperti pusar yang mau puput dan kering, tidak
ada lagi cairan yang keluar. Menjelang 2 minggu malah sudah mengeras.
Saat kembali menemui dr. Ariono, beliau berkata kalau ini
tinggal diikat aja pakai benang sampai putus sendiri. Tapi yang terjadi waktu
beliau kembali mengoleskan Albothyl adalah daging itu putus dengan mudah.
Alhamdulillah… Senangnya bukan main. Waktu saya tanya apa yang harus lakukan
setelah ini, dokter ramah itu menjawab sambil mencolek pipi Hanna yang gembil,
“Tidak ada. Mandi seperti biasa. Dah pulang sana. Jangan balik-balik
lagi, yaaaa.” Pesan moral dari cerita saya, moms … pastikan kita
mendengar pendapat dokter lain sebelum memutuskan melakukan tindakan medis yang
rumit.
Dalam perkembangan janin, pusar (umbilicus)
berfungsi sebagai saluran penghubung antara plasenta ibu dan janin. Selain itu,
pusar juga memegang peranan penting dalam pembentukan sistem pencernaan dan
perkemihan. Setelah lahir, begitu tali pusar dipotong, normalnya semua saluran
tersebut menutup.
Tapi, terkadang proses fisiologi dan embriologi tersebut tidak berjalan mulus sehingga menyebabkan berbagai jenis kelainan pusar. Salah satunya adalah kelainan yang disebut granuloma umbilikalis (umbilical granuloma), yaitu pertumbuhan jaringan granulasi pada pangkal pusar setelah tali pusar copot/putus.
Sepintas mungkin tampak seperti benjolan kemerahan atau “daging” yang basah dan berair. Bila ukurannya kecil biasanya granuloma tersebut membaik dengan pemberian cairan perak nitrat (silver nitrate) pada permukaannya. Namun bila ukurannya cukup besar atau tidak responsif terhadap pemberian cairan perak nitrat, maka granuloma itu perlu tindakan pembedahan.
Kemungkinan besar kelainan yang anak Anda alami adalah granuloma umbilikalis. Namun untuk memastikan diagnosis atau menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya, saya sarankan segera memeriksakan anak Anda ke dokter bedah anak terdekat. Dengan demikian tata laksananya dapat optimal.
Tapi, terkadang proses fisiologi dan embriologi tersebut tidak berjalan mulus sehingga menyebabkan berbagai jenis kelainan pusar. Salah satunya adalah kelainan yang disebut granuloma umbilikalis (umbilical granuloma), yaitu pertumbuhan jaringan granulasi pada pangkal pusar setelah tali pusar copot/putus.
Sepintas mungkin tampak seperti benjolan kemerahan atau “daging” yang basah dan berair. Bila ukurannya kecil biasanya granuloma tersebut membaik dengan pemberian cairan perak nitrat (silver nitrate) pada permukaannya. Namun bila ukurannya cukup besar atau tidak responsif terhadap pemberian cairan perak nitrat, maka granuloma itu perlu tindakan pembedahan.
Kemungkinan besar kelainan yang anak Anda alami adalah granuloma umbilikalis. Namun untuk memastikan diagnosis atau menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya, saya sarankan segera memeriksakan anak Anda ke dokter bedah anak terdekat. Dengan demikian tata laksananya dapat optimal.